SOSIS
Sosis (sausage)adalah sejenis makanan atau bahan makanan yang terbuat dari daging giling, yang dilapisi oleh sejenis selubung/kulit (casing) pada bahagian luarnya. Kata “sosis(sausage)” berasal dari bahasa Perancis yaitu “saussiche” dari bahasa Latin yang berarti asin. Biasanya kulit sosis terbuat dari usus sapi atau babi, tapi tapi ada juga yang terbuat dari bahan sintetis. Dalam proses produksi beberapa jenis sosis ada yang kulitnya dibuang setelah proses produksi selesai. Secara tradisional, sosis dapat diawetkan dengan menggunakan bumbu (penambahan gula, garam, nitrat atau nitrit), pengeringan, atau pengasapan.
Untuk mengawetkan, bahan baku pembuat sosis seperti daging giling, usus, darah, dan lemak diberi garam. Bahan-bahan ini dimasukkan kemudian ke dalam wadah berbentuk tabung yang terbuat dari usus hewan yang telah dibersihkan, sehingga menghasilkan bentuk seperti tabung.
Secara tradisional, selubung sosis terbuat dari usus yang sudah dibersihkan. Namun sekarang selubung alami ini lebih banyak digantikan oleh kolagen, selulosa, bahkan selubung dari bahan plastik, terutama pada sosis buatan pabrik. Ada juga beberapa jenis sosis seperti sosis iris yang dibuat tanpa selubung.
Bahan pembuat sosis
Bahan dasar utama sosis adalah daging cincang halus, atau daging giling, yang dimasukkan ke dalam sebuah selubung berbentuk tabung. Daging bisa berasal dari berbagai hewan dan binatang, tetapi pada umumnya adalah daging babi, daging sapi, atau sapi muda. Kandungan lemak yang terdapat di dalam daging bervariasi tergantung kepada produsen, tapi di Amerika Serikat, kandungan lemak daging secara hukum dibatasi maksimal 30%, 35% atau 50% berat. Departemen Pertanian Amerika Serikat juga melarang produsen sosis memberi bahan pengisi (filler and extenders) pada sosis. Kebanyakan Negara-negara Eropa dan Asia tidak menggunakan bahan pengisi (filler) yang berbasis tepung, tapi seratus persen menggunakan daging dan lemak dalam pembuatan sosis. Di Inggris dan negara-negara bekas jajahan Inggris sosis dibuat dengan menggunakan tepung sebanyak 25 % dari bahan total. Pengisi berguna untuk menjaga bentuk sosis saat matang, dan menjaga agar volume daging tidak menyusut.
Penggolongan sosis
Pengolongan sosis di berbagai wilayah di dasarkan atas parameter yang berbeda-beda. Di negara-negara berbahasa Inggris penggolongannya didasarkan atas matang atau mentah kering atau basah dll.
- Cooked sausages (sosis matang). Sosis ini dibuat dengan bahan dasar daging segar, dan kemudian dimasak sampai matang. Sosis ini bisa langsung dimakan setelah dimasak, dan harus didinginkan untuk penyimpanan. Contohnya, hot dog, braunschweiger, dan sosis hati.
- Cooked smoked sausages (sosis asap matang). Sosis asap matang adalah sosis yang dimasak dan kemudian diasap atau dimasak sambil diasap (hot smoking). Bisa dimakan dalam keadaan panas atau dingin, tapi perlu didinginkan dalam kulkas jika ingin disimpan. Contohnya adalah kielbasa dan mortadella.
- Fresh Sausages (sosis segar), dibuat dari daging yang belum diolah dengan metode curing (metode pengawetan dengan bumbu). Sosis jenis ini harus didinginkan dan dimasak dengan matang sebelum makan. Contohnya adalah Boerewors, sosis babi italia, siskonmakkara, dan sosis untuk makanan pembuka.
- Fresh smoked sausages (sosis asap segar), yaitu sosis segar yang sudah matang, diasapi dan sudah diolah dengan metode curing, tidak perlu disimpan di lemari pendingin dan bisa langsung dimakan. Contoh, Mettwurst dan Teewurst yang merupakan daging olahan yang dikemas dalam selubung sosis.
- Dry sausages (sosis kering) adalah sosis yang sudah mengalami proses pemberian bumbu (curing), difermantasi lalu dikeringkan. Beberapa jenis dari sosis ini mula-mula diasapi kemudian dikeringkan. Jenis ini bisanya dimakan dalam keadaan dingin dan dapat bertahan dalam waktu yang lama. Contohnya salami, droe wors, meetvursti Finlandia, Sucuk, Landjäger asap, Slim Jim, dan sosis musim panas.
- Bulk sausage (sosis curah) atau kadang-kadang disebut daging sosis (sausage meat), diolah dengan bahan-baku daging giling yang sudah dibumbui, biasanya dijual tanpa selubung apapun.
- Vegetarian sausage (sosis vegetarian) yaitu sosis yang dibuat tanpa daging, misalnya, kedelai atau tahu yang dicampur bumbu rempah-rempah. Sosis vegetarian banyak dijual di supermarket, sosis ini mungkin tidak 100 % vegetarian, karena mengandung bahan-bahan seperti telur.
Perbedaan rasa dari berbagai macam sosis disebabkan oleh proses fermentasi yang menggunakan berbagai bakteri seperti Lactobacillus, Pediococcus, atau Micrococcus.
Di Jerman terdapat lebih dari 1200 jenis sosis, yang dibedakan atas sosis mentah dan sosis matang.
- Raw sausages (sosis mentah) yaitu sosis yang dibuat dengan daging mentah dan tidak dimasak tapi diawetkan dengan fermentasi asam laktat, dan mereka dapat dikeringkan, atau diasapi. Kebanyakan sosis mentah akan bertahan dalam untuk waktu yang lama. Contohnya, Mettwurst dan daging asap.
- Cooked sausages (sosis matang) yaitu sosis yang ditambahkan emusifier dan serta telah dimasak. Sosis jenis ini tidak bertahan lama. Contohnya cervelat, Jagdwurst, dan weisswurst.
- Precooked sausages (Kochwurt) Sosis pra-matang. Sosis yang dibuat dengan daging dimasak tapi dicampur dengan daging mentah. Mereka dipanaskan setelah dimasukkan ke dalamselubung sosis, dan hanya tahan untuk beberapa hari. Contohnya Saumagen dan Bratwurst.
Di Italia jenis sosis yang banyak di kenal adalah,
- Raw sausage (salsiccia) Sosis mentah dengan selubung yang tipis.
- Cured and aged sausage (salsiccia stagionata or salsiccia secca), diproses dengan metode curing
- Cooked sausage (wuerstel)
- Blood sausage (sanguinaccio or boudin), sosis berbahan dasar darah
- Liver sausage (salsiccia di fegato) atau sosis berbahan dasar hati
- Salami di Italia, salami adalah jamak dari salame, merupakan sosis difermentasi, curing dan berukuran besar.
- Casalsiccia (sosis keju), sosis yang diisi keju di dalamnya.
HOT DOG
Sebuah hot dog (fully cooked sausage) adalah sejenis sosis yang sudah sepenuhnya matang, yang diproses dengan cara dipanggang atau dikukus. Biasanya disajikan dalam bentuk sandwich roti, atau sebagai bahan dasar masakan lain seperti beanie sosis, Pigs in Blankets. Seringkali hidangkan dengan mustard, saus tomat, bawang, mayones, keju, cabai dan asinan kubis.
Tentang siapa yang pertamakali menemukan hot dog sulit untuk diketahui karena makanan ini sangat populer di berbagai belahan dunia. Sosis Frankfurter Würstchen, yang dikenal sejak abad ke-13 biasa dihidangkan kepada orang-orang pada acara penobatan kekaisaran. Gagasan tentang hot dog pada roti berasal istri seorang berasal dari Jerman bernama Antonoine Feuchtwanger, yang menjual hot dog di jalanan St Louis Missouri Amerika Serikat pada tahun 1880. Pelanggannya sering meminta sarung tangan putih untuk memakan Hot Dog panas buatannya supaya tidak merasa kepanasan di tangan sewaktu memegang sosis. Lama-kelamaan sarung tangan tersebut pun selalu diberikan sebagai souvenir untuk yang berbelanja yang akhirnya sapu tangan tersebut diganti dengan irisan roti. Istilah “dog” atau “anjing” telah digunakan untuk menyebutkan sosis sejak 1884, karena adanya kecurigaan oleh sebagian orang bahwa ada sosis yang dibuat dengan daging anjing. Dan tuduhan bahwa pembuat sosis menggunakan saat daging anjing untuk setidaknya berlangsung sampai tahun 1845. Kecurigaan bahwa sosis berisi daging anjing adalah beralasan, karena di Jerman sampai abad ke 20 mengkonsumsi daging anjing adalah hal yang biasa.
Bahan dasar hot dog
Bahan dasar pembuatan hot dog pada umum meliputi:
- Daging dan lemak
- Bumbu, seperti garam, bawang putih, dan paprika
- Pengawet (curing), biasanya natrium Erythorbate dan natrium nitrit
Daging babi dan sapi adalah daging yang paling banya digunakan dalam hot dog. Hot dog yang lebih murah umumnya dibuat dari daging ayam atau kalkun. Hot Dog umumnya mengandung natrium, lemak dan nitrit yang tinggi, sehingga sering dikaitkan dengan masalah kesehatan. Perubahan teknologi pengolahan daging dan anjuran diet menyebabkan sebagian produsen sosis menggunakan kalkun, ayam, dan makanan vegetarian untuk mengantikan daging serta menurunkan kadar garam dalam hot dog. Pada umumnya pabrik hot dog memproduksi dua jenis hot dog, yaitu "Wieners" yang pada biasanya mengandung daging babi dan lebih lembut, sementara "Frank" kebanyakan dibuat dari daging sapi dengan bumbu yang sangat terasa.
Pembuatan hot dog untuk tujuan komersial
Hot dog untuk skala besar (komersial) dibuat dengan mencampur bahan-bahan (daging, rempah-rempah, pengikat dan pengisi) dalam tong yang dilengkapi dengan pisau untuk menggiling dan mencampur bahan dasar hot dog. Campuran ini dilewatkan melalui silinder lalu ke dalam casing untuk kemudian dimasak. Kebanyakan hot dog dijual di AS adalah hot dog tanpa kulit yang lebih murah dari hot dog yang menggunakan kulit alami.
Selubung alami untuk hot dog
Seperti kebanyakan sosis, hot dog harus berada dalam selubung sewaktu dimasak. Selubung tradisional biasanya terbuat dari usus kecil domba. Produk ini dikenal sebagai selubung alami hot dog "natural casing" hot dog. Hot dog jenis ini memiliki tekstur lebih padat dan keras dan melepaskan cairan yang nikmat ketika produk digigit. Karena selubung yang halal harganya lebih mahal, maka hot dog yang halal biasanya disediakan tanpa kulit atau dengan menggunakan selubung yang terbuat dari kolagen.
Hot dog tanpa selubung
Hot dog tanpa selubung tetap harus menggunakan selubung dalam proses memasak dan saat produk dibuat, tapi selubung yang biasanya terbuat dari tabung selulosa tipis yang panjang di buang sewaktu akan dikemas. Hot dog tanpa selubung pertama diproduksi oleh perusahaan baru Freund dengan nama "Nojax", singkatan dari "no jackets". Hot dog tanpa selubung teksturnya bervariasi tetapi sama-sama lebih lembut digigit daripada hot dog yang berselubung. Hot dog tanpa selubung bentuknya seragam dan harganya lebih murah dibandingkan hot dog yang mempunyai selubung.
Memasak hot dog di rumah
Hot dog dapat dihidangkan dan dimakan dengan berbagai cara. Hot dog bisa direbus, dipanggang, digoreng, dikukus atau microwave. Hot dog dapat disajikan dengan roti atau dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam berbagai masakan. Tidak seperti sosis lain yang kadang-kadang dijual dalam keadaan mentah, hot dog sudah dimasak sebelum sebelum dikemas. Hot dog dapat langsung dimakan tanpa perlu dimasak lagi, meskipun biasanya dihangatkan dahulu sebelum disajikan.
Hot dog dan kesehatan tubuh
Hot dog dikemas kadang-kadang mengandung bakteri Listeria yang bisa menyebabkan listeriosis, karena itu hot dog lebih baik dipanaskan dulu sebelum dikunsumsi. Laporan Penelitian American Institute for Cancer menemukan bahwa mengkonsumsi satu potong hot dog (sekitar 50 gram daging olahan) setiap hari akan meningkatkan risiko kanker kolorektal sebesar 20 persen. Kelompok ini mengajukan class action menuntut agar makanan hot dog diberi label peringatan pada kemasannya. Hot Dog yang mengandung lemak dan garam yang tinggi serta mengandung pengawet natrium nitrit, diyakini bisa menambah resiko timbulnya kanker. Menurut mereka risiko rata-rata kanker kolorektal adalah 5,8 persen untuk yang tidak mengkonsumsi hot dog, dan meningkat menjadi 7 persen ketika mengkonsumsi hot dog setiap hari selama bertahun-tahun.
Resiko tersedak akibat hot dog
Resiko tersedak sewaktu memakan hot dog sangat mungkin terjadi terutama pada anak-anak. Sebuah studi di AS menemukan bahwa 17% dari “tersedak yang berhubungan dengan makanan” pada anak-anak di bawah umur 10 tahun disebabkan oleh hot dog. Ukuran, bentuk dan tekstur hot dog membuat makanan ini sulit dikeluarkan dari tenggorokan kalau sudah tersedak. Salah satu komentar yang di lontarkan oleh dokter gawat darurat pediatrik bahwa hot dog yang macet di tenggorokan hampir mustahil untuk dikeluarkan sendiri oleh pasien tanpa bantuan dokter. Risiko ini dapat dikurangi dengan memotong hot dog menjadi potongan-potongan kecil atau secara dipotong secara memanjang sebelum disajikan kepada anak-anak. Disarankan juga untuk desain ulang ukuran, bentuk dan tekstur .
No comments:
Post a Comment