Thursday, February 12, 2015

KISAH ORANG YANG TERAKHIR MASUK SURGA

Abdullah ibnu Mas'ud r.a. berkata :
Rasulullah saw bersabda, "Orang terakhir yang akan masuk surga adalah seorang lelaki yang berjalan terhuyung-huyung dan kadang-kadang disentuh oleh api neraka. Begitu ia melewati api neraka ia menoleh ke belakang melihat api tersebut dan berkata, "Mahasuci Dia yang telah menyelamatkan aku dari kamu. Allah swt. telah memberi aku sesuatu yang tidak diberikanNya kepada generasi-generasi terdahulu dan generasi-generasi belakangan". Kemudian ditumbuhkan sebatang pohon untuknya, ia berkata, "Ya Tuhanku, dekatkanlah aku ke pohon itu, sehingga aku dapat menikmati keteduhannya dan meminum airnya". Allah swt. berkata, “Hai anak Adam apakah jika Aku kabulkan permintaanmu itu, kamu akan meminta yang lain lagi padaKu?.” Ia menjawab, “Tidak Tuhanku, aku berjanji tidak akan meminta yang lain lagi”. Allah swt. memaafkannya karena orang tersebut melihat sesuatu, yang ia tidak mempunyai kesabaran untuk melawan daya tariknya. Maka ia didekatkan ke pohon itu sehingga dapat menikmati keteduhan dan meminum airnya.
Kemudian ditumbuhkan lagi oleh Allah swt. sebuah pohon lagi yang lebih baik dari pohon yang pertama. Orang tersebut lalu berkata. “Ya Tuhanku, dekatkanlah aku ke pohon itu, sehingga aku dapat menikmati keteduhannya dan meminum airnya, aku tidak akan meminta yang lain lagi”. Allah swt. berkata, “Hai anak Adam apakah jika Aku kabulkan permintaanmu itu, kamu akan meminta yang lain lagi padaKu?. Jangan-jangan jika Aku mendekatkan kamu ke pohon ini kamu akan meminta yang lain lagi?”. Maka laki-laki itu berjanji tidak akan meminta yang lain lagi dan Allah memaafkannya, karena Allah swt. melihat sesuatu dari lelaki tersebut yang ia tidak dapat menahan diri terhadapnya. Maka Allah swt mendekatkannya ke pohon itu dapat menikmati keteduhannya dan meminum airnya.
Kemudian ditumbuhkan lagi pohon ketiga yang berada di pintu surga yang lebih baik dari pohon yang kedua. Orang itu kembali berkata, “Ya Tuhanku, dekatkanlah aku ke pohon itu, sehingga aku dapat menikmati keteduhannya dan meminum airnya, aku tidak akan meminta apa-apa lagi”. Allah swt. berkata, “Wahai anak Adam bukankah kamu telah berjanji kepadaku bahwa kamu tidak akan meminta apa-apa lagi kepada Ku”. Ia berkata, “Benar Tuhanku aku tidak akan meminta apa-apa lagi dariMu”. Tuhan yang Maha Kuasa pun memaafkannya, karena Allah swt. melihat sesuatu dari laki-laki tersebut yang ia tidak dapat menahan diri terhadapnya. Maka Tuhan mendekatkannya ke pohon yang ke tiga itu.

Ketika orang tersebut telah di bawah pohon itu ia ia mendengar suara-suara penduduk surga, lalu ia kembali berkata, “Ya Tuhanku masukkanlah aku ke dalamnya”. Allah swt. berkata, “Wahai anak Adam, apakah yang kamu inginkan sehingga kamu tidak akan pernah lagi meminta yang lain padaKu?. Apakah kamu akan senang juka Ku berikan dunia dan seisinya kepadamu?”. Lelaki tersebut lalu berkata, “Oh Tuhanku, apakah Engkau sedang memperolok-olokkan aku, karena Engkau adalah Tuhan semeta alam?”. Aku (Ibnu Mas’ud) tersenyum dan berkata, “Mengapa kalian tidak bertanya mengapa aku tersenyum?”. Mereka (teman-teman Ibnu Mas’ud) bertanya, “Mengapa engkau tersenyum?”. Aku berkata, “Karena Rasulullah (pada waktu itu) tersenyum”. Mereka bertanya, “Mengapa engkau tersenyum ya Rasulullah?”. Beliau (Rasulullah) berkata, Karena Tuhan Sekalian Alam tersenyum saat Dia ditanya, “Oh Tuhanku, apakah Engkau sedang memperolok-olokkan aku, karena Engkau adalah Tuhan semeta alam?” Allah berkata, “Aku tidak sedang memperolok-olokan kamu, tapi Aku kuasa melakukan apa saja yang aku inginkan. Lalu Allah memasukkan orang tersebut ke dalam surga. (Shahih Muslim hadits nomor 187).

No comments:

Post a Comment